Just another free Blogger theme

Flag Counter

Flag Counter
Powered By Blogger

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Google Translator

Followers

About Me

My photo
it is just me from ordinary girl try to be an extra, do my best, try to be a better each second of this short life, try to be someone, means for something in this globe!

Friday, August 30, 2013

Sebelum Mr Big hengkang dari negaranya dan merapat ke NKRI, si dia mengirimkan alat-alat yang dianggap sangat berharga, menurutku sih tak ada gunanya, obeng, driller dan lainnnya. Beratnya 8 kg. Box nya tk besar mungkin ukurannya 20 cm  x 15 x 10 cm. Kirain sebesar travel bag besar. Nyatanya kecil kok Cuma berat karena isinya besi-besian semua.

Dikirim dari tanggal 11 Juni 2013 dijanjikan oleh pihak USPS, kantor pos nya Amerikahh sampai di Indonesia dalam jangka 10 hari. Yang seharusnya 22 Juni minimal sebelum jadwal pernikahan kami.Ternyata Mr Big mendarat di Jakarta tanggal 19 Juni, barangnya belum sampai. Bahkan memasuki bulan juli, pernikahan sudah lewat barang ini tak ada rimbanya.

Dia mulai grasak grusuk, bahkan dia tak tahu nomor AWB nya. Bagaimana cara trackingnya, akhirnya saya mulai bertanya ke teman-teman komunitas yang suka mengirimkan paket ke INDONESIA. Ya siapa lagi kalau bukan komunitas pernikahan campur yang banyak bertebaran di muka bumi dan pastinya hoby mengirimkan sesuatu ke keluarga di INDONESIA.

Akhirnya hasil pencarian pun bermula dari saya dapat facebook id kantor pos Indonesia, saya pun Tanya soal pengiriman dan tumben di reply inbox tentang alamat kantor pos tempat barang yang tiba dari luar negeri. Jarak dari tengah kota itu 16 km. Demi barang kesayangan Mr big saya menelpon kesana dan mendapatkan nomor kontak, akhirnya kutanyakan paket dengan nama saya, awalnya dia janji mau carikan. Selang sehari, dia menelpon bahwa paket saya sebenanrnya sudah di Indonesia sejak tanggal 28 Juni 2013. Loh kok tak diantara??? Alasannya barang ini dikenakan pajak! Seharusnya kan di informasikan lebih detail atau dikonfirmasi. Nah kalau seandainya aku tak aktif mencari pasti ini paket sudah raib deh. Lumayan loh isinya, alat-alatnya bagus walau sudah  tak baru lagi. Itu kata Mr Big ya, kalau saya melihatnya ihh barang rongsokan.

Drama dimulai deh, saya Tanya berapa bayar pajak masuk, disebutlah Rp 540,000. Saya bilang kok bisa? Disana sudah bayar 1 juta buat ini kok bayar lagi. Dijawab kareana pengirim mengirimkan dan menuliskan nilai barang usd 300 dan semua barang kiriman yang bernilai usd 50 keatas kena biaya masuk.
OMG, kenapa juga mr big ini asal nulis usd 300. Saya pun minta solusi. Nah diberikan solusi dengan mendatangi kantor bea cukai di Kantor pos, suruh menghadap ke kepala bea cukai disana minta pengurangan.

Nah dari km 16 saya harus ke km 0. Ke kantor Pos besar, sampai disana ternyata yang ada Cuma anak buahnya. Dan malah di suruh menghadap ke kantor bea cukai pusat di pelabuhan Soekarno Hatta. Dengan keletihan saya pun kesana. Orang yang saya disuruh temui tak ada, akhirnya saya ditemui oleh salah satu petugas yang ada disana, disuruh buat format surat pengurangan biaya atau pajak karena alasan barangnya sudah usang. Besok disuruh submit. Saya pun ditanya kemampuan bayar berapa. Saya menjawab Cuma bisa Rp 150,000. Okay si bapak bilang besok bawa suratnya. Besoknya saya bawalah surat sesuai format. Dan diterima oleh staf disana. Dan saya pulang menunggu kabar.

 Keesokan harinya ada telpon masuk menanyakan kemampuan bayar saya. Dan kami bernego dan deal di titik saya mesti bayar 50 %. Okay akhirnya terpaksa ku iyakan karena sudah lelah datang bolak balik. Setelah percakaapn iti dijanji suratnya nanti dibuatkan jadi sisa saya diantarkan barangnya dirumah dan bayar ditempat. Ternyata 3 hari berlalu tanpa kabar. Mr Big yang membawa pengharapan service excellent nya selalu kecewa dengan birokrasi di negeri ini. Dia mulai stress dan galau. Sayapun sibuk menelpon. Dan seperti biasa jawaban nya surat belum ada jadi barang belum bisa diambil.

Karena kesal menunggu jawaban tak jelas saya sm Mr big langsung ke kantor pos besar, menghadap lalu kami diarahkan ke Pelabuhan katanya suratnya dibuat disana. Dengan geram gulana kami kesana sempat Mr Big ngambek mau menyerah saja, saya langsung bilang “saya tak akan menyerah sekarang sudah setengah perjuangan, terlanjur capek ya ayoook lanjutkan sampai beres” akhirnya dia ikut. Ya ternyata mental asia lebih tahan tempaan dari pada mental non asia hahah terbukti kesabaran ku nampaknya lebih banyak. Lanjut cerita drama penerimaan barang. Sampai di kantor bea cukai pelabuhan saya pun disuruh menunggu tak jelas alas an petugas, bapak xxx yang saya cari lagi pulang kerumah untuk ganti baju!, nah loh maksudnya kenapa ini? Ganti baju siang-siang habis ngapain coba…aneh deh!! Karena 1 jam berlalu masih tak ada yang membantu akhirnya saya mulai gusar dan bersikeras ke petugas untuk dibantu.

Ada seorang ibu petugas yang langsung turun tangan mencari tahu masalah ku. Kuceritakan dan dia akhirnya memeberi solusi. Surat yang harusnya dibuat di bea cukai kantor pos bukan di kantor bea cukai pelabuhan.Dan setelah alot melihat saya kelehan bak bola ping pong yang dipukul dan dimentalkan kemana-mana. Sang Ibu langsung inisiatif, dia masuk kedalam dan sekiatr 25 menit dia muncul dan berkata saya bisa ke kantor pos dan bicara sama pimpinan bea cukai untuk ambil suratnya. Pihak bea cukai pelabuhan sudah menelpon dan instruksikan mereka.

Sayapun memastikan bahwa ini adalah yang terakhir kesana dan saya mesti membawa pulang paket saya karena saya sudah siap bayar 50% pajaknya.

Diitengah penatnya siang itu kami kembali ke kantor pos dibagian bea cukai. Si bapak malah tersenyum dan bilang “ maaf ya nanti saya buatkan suratnya, ditunggu aja sekarang” dan akhirnya saya bayar langsung di tempat itu dan dibuatkan kwitansi polos yang dibuat dari kertas HVS kosong. Dan saking dongkolnya kami berdua langsung ke kantor pos di km 16 untuk ambil sendiri paket kami. Tanpa tadang aling aling lagi. Akhrirnya drama pengambilan paket berujung juga walau letih hati berhari hari.
Diupayakan tak menggunakan layanan pengriman dari luar negeri dengan pihak yang mengecewakan saya tadi deh, pertimbangan harga ternyata berdampak pada kualitas dan jaminan keamanan barang. 

Ya mau bagaimana lagi, nasi sudah jadi bubur, terpaksa deh buburnya kami makan ............... paket yang dramatis !!!




Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

4 comments:

Anonymous said...

Mbak Siti selamat ya buat pernikahanmu :).
Baru tahu klo pajak pos bisa di nego toh. Surat dr petugas cuma ditulis di kertad hvs? Kesannya ko duitnya masuk kantong tuh.

la sibuk said...

wah makasih ya udah di posting linknya di blog nya mbak Nella, terharu, aku makan hati krn paket itu sudah di ping pong sana sini, terus gak diinfokan kalo paket sudah tiba, mesti cari sendiri,akhirnya ketemu diberi jalan nya termausk harga nya jadi nego 50% jadinya 250 ribu itupun kaish kwitansi pakai kertas HVS kosong hahah krn saya udah capek jadi saya pasrah aja segera ambil dan pergi ..pengalaman berharga deh...

Unknown said...

sebelumnya happy wedding ya mbak :)
waduh baca postingan mbak aja aq jadi pusing gmna mbak ya yang ngalaminya pasti pusing 7 puteran eh 7 keliling pastinya hehehe
duh mbak aq jadi takut ni :(
soalnya tmn aq yang dari amerika juga mau kirim barang ke indo barangnya tu boneka teddy bear 70cm, boneka hello kitty t shirt sama CD band gtu kira kira nilai barangnya mungkin sampe $100 kurang lebih
aq takut mbak nanti di persulit sama pihak bea dan cukai :( soalnya aq belum pernah terima barang dari luar negeri sebelumnya tapi kalo kirim barang kesana si udah pernah .. kira2 apa aja ya mbak yang harus aq persiapkan ? kena biaya lagi ga ya dari bea cukai nyaa
mohon pencerahanya ya mbaak
sebelumnya terima kasih banyak :D

subkhi hestiawan said...

salam kenal mbak siti mau nanya no telpon kantor pos yang biasa terima paket dari luar negeri dunk ? thanks