Just another free Blogger theme

Flag Counter

Flag Counter
Powered By Blogger

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Google Translator

Followers

About Me

My photo
it is just me from ordinary girl try to be an extra, do my best, try to be a better each second of this short life, try to be someone, means for something in this globe!
Showing posts with label hidup. Show all posts
Showing posts with label hidup. Show all posts

Monday, October 7, 2013



Sejak dulu  saya kan jiwa usaha dan ambisinya luar biasa, pokoknya cita-citanya jadi pedagang alias pengusaha alias business woman dan misinya menjadi Owner PT XXX. Maklum selama jadi karyawan merasa terzolimi dengan berbagai birokrasi yang ngejlimet dan bikin nelangsa hidup. Pembatanasa cuti, waktu kerja, target yang memang ditakdirkan selalu naik, dan gaji naiknya 6 % per tahun, mau se-gede-gede gaji perusahaan yang ditempati kerja pasti pemberontakan hati untuk bisa resign dan pensiun dini adalah impian terbesar.




Sunday, September 22, 2013

Akhirnya saya kembali berpetualang di tempat ini setelah 10 tahun lalu terakhir saya berkunjung kesini. 
Seperti cerita ku kemarin di postingan lalu. Biar ada yang bisa di kenang akan saya tulis biar everlasting di memory perjalanan kali ini .

Kali ini aku bawa junior aku di kantor dan salah satu teman cewek dikantor biar klop, karena aku kan bawa Mr Big  juga, rencananya tadi mau bawa satu teman lagi namun gagal karena satu dan lain hal. Dari pagi Mr Big sudah semangat sekali namun tetap seperti biasa barang-barang perlengkapan tetap mesti saya yang alot dan mengingatkan dan selalu menjadi pengingat dan packing, dia cuma tahu mandi dan berangkat, dan jam 10 Pagi saya berangkat menjemput juniorku dulu, baru kita langsung jemput yang satunya lagi. Sembari beli snack dan makan siang di jalan buat disana nanti. Jam 11 siang akhirnya kami menuju ke Bantimurung.

Bantimurung terletak di Kabupaten Maros, salah satu kabupaten terdekat dari Makassar, ditempuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai kesana, dari pusat kota Maros sekitar 12 km untuk masuk ke pintu Gerbangnya yang sangat khas, ada kupu-kupu raksasa dan juga monyet yang sedang menggaruk kepala setinggi 20-an meter yang sudah usang sih. Saya ingat patung monyet ini ada sudah sejak 10-an tahun lalu.

Welcome Gate Mr Monkey !!

Sampai disana langsung cari parkir, ditengah suasana teriknya matahari namun masih terasa angin sepoi-sepoi karena hawa sekitar dikeliling pegunungan yang rindang. Untuk masuk mobil dikenakan pajak retribusi parkir sebesar Rp 2,000,- lalu setelah parkir kita akan berjalan beberapa puluh meter ke dalam melewati penjual jajanan dan jagung bakar. Saat memasuki loket harga tertera bagi dewasa dan anak-anak sama yaitu Rp20,000,- dan bagi Turis / WNA Rp. 50,000,-. Segera otak saya berputar setelah melihat tarif tersebut langsung saya suruh Mr Big menjauh dulu baru beli tiket 4 buah. 

Awalnya sih pengen masuk aja langsung namun karena postur Mr Big beda sama pengunjung lain ya ilehhh mana bisa disembunyiin, karena tahu saya mau lakukan itu Mr Big langsung marah dan bilang " kan saya sudah punya KITAS, saya kan penduduk lokal juga, saya bukan turis bilang sama petugas kalo saya juga penduduk sini kok!" wah benar juga ternyata setelah saya masuk ke pintu, petugas langsung nanya ini tiketnya termasuk Mas Bule nya juga, langsung saya bilang iya, soalnya dia juga punya KITAS kok bukan Turis pendatang, dia sudah tinggal disini, dan tumben mereka welcome dan suruh masuk. Woow sempat kaget juga lumayan menghemat 30 ribu! Pengalaman dimanapun kalau masuk tempat wisata selalu WNA dibedakan tarifnya, jadi kesel juga, bedanya sangat timpang. 

Setelah masuk kedalam akhirnya kita langsung memilih naik ke atas tangga naik diatas air terjun, pengunjung awalnya siang itu masih lengang namun lama kelamaan tambah banyak, pengunjung menggelar tikar yang di sewa Rp30,000/ tikar dengan jangka waktu tak terbatas. Mr Big protes lagi soal tikar ini sampai akhirnya kita tak menyewa tikar malah sibuk duduk di batu yang dibuat untuk memagari aliran air dari air terjun. Namun ini setelah menaiki anak tangga dan berjalan melewati hutan yang berhawa sejuk hingga ke gua yang didalamnya ada beberapa peninggalan jejak tempat solat Raja Bantimurung jaman dulu.

Pemandangan dari atas
Masuk ke gua mesti bawa senter yang disewa Rp 15,000/ senter, saya sendiri tak naik keatas, hanya Mr Big dan Juniorku yang naik keatas. Katanya gelap diatas! Dan kami juga sempat makan bawaan nasi kuning kami diatas, sayang di danau kecil alami tak bisa diizinkan berenang lagi. Karena sering nya kejadian pengunjung tenggelam dalam beberapa tahun lalu. Padahal airnya warna hijau bening.  
Perkenalkan asisten dadakan :-D !!

Pengunjung ramai sekali 

Lalu kami pun melangkah turun kembali, suara-suara burung alami sangat mendamaikan jiwa, dan tentunya hawa sejuk yang jarang saya nikmati dikepadatan Makassar, serasa berada diantara dua gunung terbelah yang hijau dan sejuk. Disepanjang jalan ke goa banyak penjual minuman, lalu kami pun turun ke bawah, seperti biasa Mr Big suka protes masalah aturan merokok di negeri ini, ada tulisan dilarang merokok namun pengunjung dengan acuh mengisap rokok sembari berjalan, membuat Mr Big suka teriak " Dilarang Merokok" tapi malah yang dengar dikira bercanda.
setapak yang dilalui  setelah menaiki anak tangga dan nampak rimbun
Lalu kami habiskan beberapa saat duduk menikmati cemilan dan melihat sesaknya pengunjung dibawah air terjun, penuh sesak dengan pengunjung yang duduk diatas tikar dengan bawaan makanan masing-masing. Setelah puas jam 2 siang kami pun memutuskan pulang. Mr Big marah lagi saat mau pulang karena kami dikenakan uang kemanan lagi saat ambil mobil diparkiran padahal saat masuk sudah bayar retribusi parkir resmi. Sambil mendumel dia menyebut "corruption: berkali kali. Teman-temanku cuma senyum saja. Sudah mengerti habit Mr Big dan sangat kritis dalam segala hal.
Hijau-nya cantik !
salah satu pemandangan diatas di air terjun kedua

Lalu kami pun singgah dulu di rumah teman yang tak jauh dari lokasi pariwisata ini, sembari silaturrahmi juga, hobby utama kami adalah silaturrahmi. Sembari mengunjungi bayi lucu mereka. Kadang berkunjung seperti ini memberi makna hidup bagi saya. Banyak pelajaran hidup yang selalu kudapatkan dalam setiap kunjungan. 

ini dia Si Big Bolang!! 

Oh ya sebelum trip hari ini berakhir, kami pun singgah di salah satu tempat favoritku untuk menikmati hidangan bernunasa timur tengah  "Mahadhir Canai House". Resto sederhana yang menawarkan berbagai menu utama roti dan harganya sangat terjangkau karena lokasinya memang dekat kampus. 3 buah roti ( roti planta, roti tampal dan roti boom madu) serta teh tarik menjadi hidangan menutup perjalanan kami hari ini. 







Wednesday, January 9, 2013

Saya mau cerita soal tetanggaku idolaku  yang paling baik  sedunia dan kuandalkan selama 10 tahun hidup dengan mereka, saya tinggal di kompleks yang hanya berisi kurang lebih 100-an  rumah itu sejak saya duduk manis kelas 2 SMU tahun 1998.

Pernah di skip  di tahun 2007 - 2011 saat tugas mutasi ke Manado selama empat tahun tiga bulan dan sekarang aku balik lagi ke kota ini lagi, saya sebenarnya tinggal dikota ini sejak SMP kelas 1, jadi sebagian besar usiaku hingga saat ini lebih banyak  kuhabiskan disini dibanding di kampung halamanku 180 km dari Makassar, jadi saya sudah menganggap Makassar sebagai kotaku. saya melewati masa indah SMP, SMU, Kuliah dan kerja semuanya disni.

Kembali ke topik tetanggku idolaku, karena dalam kompleks kan hidupnya berdampingan alias berimpitan berjejer  ( namanya juga kompleks ) jadi sesama tetangga kan dekat, setidaknya tahulah nama pemilik rumah hingga rumah ke 3 terdekat dari kiri, kanan, depan.

Sejujurnya  karena saya wanita pekerja keras/ wanita karir  ekh jadi harus kerja donk ya jam 8 teng sampai jam 5 lewat, bahkan pulangnya biasanya malam. Jadi saya memang tidak gaul habis dengan tetangga. Saya paling akrab sama tetangga depan rumah, yang umurnya sama dan walau beda suku dan agama kami sangat kompak dari dulu karena kami sama sama menempati kompleks ini hampir bersamaan. Namanya, Hetty Koes Endang , gadis bertubuh bongsor subur yang berhati baik dan ramah.

Terlebih lagi  si Hetty ini anaknya juga kocak dan juga masih lajang jadi asik dan seru saja, kami juga sama sama karyawati yang sibuk bedanya aku di hari sabtu libur sedang dia masih harus masuk kerja, dan saya biasanya banyak traveling lintas propinsi untuk dinas kalau si Hetty ini kerjaanya operasional yang tidak mobile sama sekali.

Kalau aku perlu sesuatu sisa BBM-an sama dia atau telpon ke rumahnya. Kalau keluargaku datang biasanya bawa oleh-oleh dari kampung pasti saya bagi ke rumah keluarga Hetty, ayahnya sudah wafat, jadi dia tinggal sama adiknya sedang ibu nya biasanya datang sementara dan balik ke kampung lagi. Mirip kondisi ibuku, cuma kalau aku Ibuku cuma datang berkunjung untuk urusan dokter/shopping/hajatan dll, paling lama bertahan di kota cuma 2 minggu. Ibuku tidak suka hidup dikota besar nan  padat merayap kecuali mungkin anaknya ini ( Saya donk )  sudah punya rumah besar  mewah lega dengan kamar minimal empat ( Aamiin YRA..mohon doanya donk biar bisa kebeli ) .

Nah beralih ke tetangga kananku, namanya Mbak Chika nama panjang nya Chikita Meidy ( bercanda he he ) seorang perempuan yang berstatus single dan karyawati di perusahaan swasta, hidup sendirian dirumah itu. Orang tua nya sudah meninggal sedang kakak dan adiknya sudah menyebar keluar kota dengan kehidupan masing-masing. Bahkan rumahnya sudah tak terurus, rumput di halaman sudah mulai tumbuh seperti semak belukar. Beda memang rumah yang ada pria didalamnya dengan kalau cuma perempuan, ada yang potong rumput dan betulin yang bocor. Saya tahu nama cuma tidak akrab dan kami boasanya cuma BBM-an juga, mbak ini tidak gaul kayak si Hetty. Kalau share barang-barang sama mbak ini aku juga jarang, soalnya rumahnya selalu kosong. Pulangnya selalu malam dan aku juga kerja jadi ketemunya jarang kecuali hari minggu. Aku nya kan sangat sibuk juga di hari minggu ( sok sibuk !! ) . Karena rumahku sebenarnya konsepnya dua rumah kompleks yang dulu dibeli orang tua, satunya yang aku tinggali sekarang si nomor 22 sedang 23 itu duluya aku kontrakkan ke teman kantor yang mutasi di Makassar dan sekarang sudah kosong. dan Mbak Chika tetangga sampingan rumah kosongku.Jadi memang tidak berdampingan. Kadang kalau aku lihat sepi sekali rumahnya.

Melompat ke tetangga kiriku yang pintu pagarnya berimpitan, pemiliknya anak muda seumuranku yang sudah berkeluarga dan pulang ke kampung halamannnya untuk berwirausaha ( juragan mebel ). Rumah nya itu hanya dijadikan rumah singgah jika mereka kunjungan ke Makassar, dan yang sekarang menempati adalah sepupunya yang punya rental mobil dan paling menyebalkan kalau parkir mobil menghalangi jalan masuk ke parkiranku . Makanya saya jarang bergaul sama mereka.

Melompat 1 rumah dikiri dari yang punya  rental mobil inilah "Tetanggaku pahlawanku", keluarga kecil yang bahagia.

Namanya keluarga Pak Muhammad, anaknya ada dua orang, namanya pun unik dan bagus Raja dan Rani, sepasang anak kecil yang sekarang tumbuh subur ( bongsor ), Pak M ini kerja di bank, istrimya ibu rumah tangga soleha yang rajin bersihkan rumah, rumah imutnya kinclong
tanpa debu dan kotoran, sepatu dan rak sepatu aja mengkilat di gosok tiap hari bahkan sampai hobinya bantu suami cucu mobil.Dirumahnya tak ada debu, ibarat kata rumah pak M ini mulus, mengkilat bahkan dijilatpun bisa karena bersih, bandingkan dengan rumahku, debunya tebal boo he he untuk tempat yang jarang dipijak lol

Kehidupan mereka sederhana tapi sangat bahagia, anak-anaknya rajin solat di masjid kompleks kami yang cuma 20 meter dari rumah. Setiap ada tamu dari kampungku ( ibu atau keluarga lainnya ) , Ibu M bakal Bbm aku untuk minta oleh -oleh, oleh oleh favorit mereka adalah ikan bolu, lauk pauk yang sudah jadi, makanan dan lainnya.


Nih foto ikan bolu kering yang aku kirimkan ke ibu M tadi malam,soalnya Ibu ku titip buat mereka, ikan bolu baik mentah atau kering adalah favorit keluarga M, mereka sangat appreciate setiap pemberian apapun.  Soalnya kalau cuma aku sendiri sangat jarang makan malam di rumah, sehabis pulang kantor saya sudah tak pernah utak atik dapur lagi. Di rumah hanya main komputer, internet-an dengan nyalakan televisi dengan volume terbesar biar hantu dan mahluk lainnya takut he he !! dan terkesan ramai.

Nah bapak M juga suka bantu aku kalau ada masalah dengan mobil ku, kayak kasus ban kempes bulan lalu, salah satu alasan saya suka tinggal di kompleks ini adalah tetanggaku yang baik-baik ini.Nah kalau aku butuh sesuatu atau aku mau keluar kota aku hanya tinggal BBM-an sama ibu M. Langsung dibantuin, semua lancar pokoknya .

Untuk keluarga depan rumah selanjutnya adalah pak Haji, istrinya umurnya 20 tahun lebih muda dari pak Haji, istri kedua ! Pak Haji ini ternyata masih kerabat jauh, tapi hubungan kami hanya sebatas ketok pintu nya kalau kedua mobilnya menghalangi jalan masuk kerumah. Mobil istrinya parkir di car port nya nah mobil mewahnya juga parkir di jalan , ya saya jadinya ribet kalau mau parkir mobilku si carport!!Ribet !! salah satu yang membuat dongkol setiap hari sepulang kerja adalah mobil tetangga yang punya 2 mobil parkirnya di pinggir jalan dan menghalangi jalanku. Salah satu faktor kenapa saya mau cari rumah baru dengan lebar jalanan luas dan lega.

Bergeser ke samping rumah pak Haji nih yang rada menyebalkan juga. Keluarga ningrat yang tinggal sama ibunya yang kelihaan angkuh dan jarang senyum. Sepanjang bertetangga ibuku kurang senang dengan mereka, tak pernah satu kata pun ibunya menyapa ke kami kalau berpapasan, kalau anaknya sih saya biasa menyapa tapi karena inilah kami tidak klop. Karakternya memang beda dengan tetangga lainnya, Tapi alhamdulilah mereka sudah pindah minggu kemarin, katanya rumah sudah dijual sekarang masih kosong, semoga tetangga berikutnya akan menjadi tetangga yang baik dan menyenangkan.

Satu lagi ada tetanggaku juga sangat baik, namanya pak D, berseblahan rumah dengan pak M, dan aktif mengurusi wrga di kompleks bersama pak M aktif di Masjid kompleks kami. Istri pak D ini kurang bergaul karena wanita karir yang sibuk sedang pak D, nampaknya pak d ini sudah pensiun dini karena tiap hari pak D cuma dirumah saja dan tak pernah ada aktifitas berkantor.Dia sangat ramah dan suka membantu, kadang kalau ada kiriman oleh-oleh dari kampung aku juga suka kirimkan ke pak D.

Satu lagi tetanggaku yang depan seblah kanan adalah keluarga polisi yang anaknya 7 orang, ramai sekali, mereka juga punya dua mobil yang sering parkir seenaknya, saya sangat  jarang berinteraksi karena jarak rumah juga sudah agak jauh.

Yang paling saya andalkan diantara semua tetangga terdekatku adalah pak M, Hetty sahabtku dan Pak D.

Kata ibuku, tetangga adalah orang yang sangat penting dalam hidup apalagi kalau kita hidup sendiri dan jauh dari keluarga, dalam Islam pun tetangga sangat dimuliakan, saya pernah sempat terharu ketika bicara sama ibu M tentang niat ku hijrah mencari rumah baru jika nanti sudah menikah karena rumah yang sekarang cuma dua kamar kami akan butuh spare yang lebih besar, sang ibu M langsung menjawab " Ekh jangan pindah dari sihi, nanti kami kehilangan tetangga yang baik!! "

Mendengar itu saya terharu dan berpikir lagi untuk pindah.Mungkin jika ada rezeki saya akan tetap pindah, atau opsi lain menggabungkan kedua rumah dan membangun kembali rumah sesuai rancangan kami kelak. Aamiin !!

ya itulah kisahku dengan tetanggaku saat ini, siapa tahu nanti ada tetangga baru nanti aku update ya ^_*