Saya itu dari dulu terkagum-kagum sama suara halus pada saat
orang menelpon, bukan mahluk halus yaaa, maksudnya pada saat menggunakan
handphone dan suaranya sangat halus
sampai orang terdekat pun tak bisa mendengar detail percakapan ini dengan atau
intinya apa
Mengapa saya bahas ini, karena saya sejak dulu selalu
mencoba untuk bisa tetap duduk dimeja ketika ada telpon sifatnya pribadi masuk
ke Hp atau fixed phone saya dan saya mau mengeskpresikan diri saya dengan
berapi-api tapi tetap suaranya halus dan tak didengar orang se-lantai kantor.
Latar belakang saya yang asli orang Indonesia timur ( kalau based on time
ya WITA ) suara kami kan yang dari timur tengah atau tengah Indonesia semua suara
keras dan lantang, mana bisa di paksakan lembut layaknya orang Sunda, kalau banyak petinggi dikantor kan
yang orang luar Solowesi Sulawesi, dari Jawa kebanyakan, ada yang Sunda yang kadang
marah pun masih dianggap orang Makassar nada bicara biasa saja sedang kalau kami orang Bugis-Makassar kalau bicara suara
sudah 7 oktaf dan biasanya banyak yang noleh dikira kami berantem padahal ini cuma
ngobrol alot dengan diselingi diskusi hahahhaha!!!
Jadi saya biasa mencoba kalau ada telpon pribadi aku coba
mencontek gaya bicara ala Sunda yang sangat halus mulus, malah jadinya yang balas
telpon saya teriak, “suaramu tak kendengaran”
Wah gagal deh, ahahaha, kadang juga kalau kegiatan rutin
awal bulan menelpon call centre kartu kredit kan mau bayar tagihan paling malas
kan bicara sama mesin penjawab jadi saya suka pencet 0 buat bicara sama CS
mereka. Alhasil akan panjang percakapan verifikasi paling membosankan sedunia
nama lengkap, nama ibu kandung, TTL dll, karena ini sifatnya rahasia saya pun
mulai mencoba lagi dengan suara pelan nan halus tapi pemirsaaaaahh apa jawaban
operator di ujung sana…
“Mbak bisa di besarkan volume suaranya”
huhhhhh kusut nih
mbak gagal lagi deh saya ber-suara halus ala teman-teman saya yang orang Sunda
atau Jawa…. Kayaknya susah sekali deh….!!
Jadi kebiasaan saya kalau ada telpon pribadi saya langsung
cari ruangan meeting kosong atau keluar ke lobby biar kalau saya bicara via
telpon tuh saya bisa ekspresi tertawa bahagia atau teriak-teriak tanpa dianggap
sinting aneh. Padahal saya mau sedikit lemah lembut nan gemulai namun karena
lahirnya memang sudah begini yaaa apa boleh buat, sudah genetik alias bawaan
orok… !!! Lincah Kuat dan Tangguh kayak tagline SEMEN aja nih…..!!
Tapi serius saya masih ngiri aja lihat si Mas XX disamping
saya yang kalau ngomong di telpon suaranya halus sekali kadang saya coba
nguping dan bisa deteksi ohhh ini pasti yang nelpon keluarganya nih tapi tetap
sayup sayup tak tahu detailnya karena halus sekali. Bandingkan sama saya yang
kalau ibu saya telp saya mesti keluar ke lorong atau ke lobby, kamar mandi atau
ruang meeting seblah cari aja yang kosong biar bisa seru dan saling
teriak-teriakan. Suara begini saja ibu saya sudah selalu bilang “suaramu tidak
kedengaran” yaa ileehhhhhhhhhhhhhhhh benar-benar takdirnya tak bisa bersuara
halus nan lemah gemulai …. Jadi episodenya mungkin punya makna bahwa memang saya harus jadi pemimpin dengan
suara lantang !!!YESS!!*tidaknyambungefekharijumat!
2 comments:
Haha memang karena bawaan dari kecil kali mbak, samalah dg ku di keluarga batak nada pasti tinggi, bisa dikiea orang marah2 padahal ya cuma ngobrol biasa.
iya mbak Nel, padahal sudah di coba tapi tidak berhasil sudah bawaan sejak lahir ... jadi biar sajalah begini adanya ....
Post a Comment