Sesaat saya menerawang, melihat kedepan mejaku seorang kawan yang bertubuh subur dengan inisial YP teman seangkatan namun dalam periode lima tahun ini beliau pesat sekali dalam karier, sangat lihai menghandle segala hal dan sangat pintar dalam strategy dalam berbagai hal, apalagi lobi-lobi khusus, saya bisa memberinya gelar sang expert. Diam-diam saya belajar juga walau kadang dongkol dan tak ikhlas dengan tingkahnya.
Mendongak ke kanan mejaku ada sosok si pemain rapi dalam segala hal, inisial AB, mengetik dan segala laporannya sangat rapi sekali, disiplin waktu luar biasa, pemanfaatan waktu, kedekatan dengan customer pun sangat baik dan pendekatannya luar biasa, untuk segala profesiionalisme saya banyak berkiblat sejak masuk di perusahaan ini ke beliau, walau karirnya nampaknya tak sekinclong teman ankatannya yang senior namun tetap dia saya jadikan panutan!
Berbalik 180 derajat, sang super senior yang udah matang banget di perusahaan ini dengan logat jawa nya yang kental walau sudah repelita di kota ini, paling jago nabung,inisial ME, pengelolaan management finansialnya luar biasa ketat sehingga pundi-pundi persiapan pensiunya pun saya tak pernah ragukan, pemilik selusin kartu kredit platinum yang jago mengelolanya tanpa dirugikan ini juga paling efisien dalam segala hal. Untuk urusan religius beliau patut dicontoh mungkin karena YBS paling senior diantara kami.
Balik kiri, terlihat sosok ibu paruh baya yang lincah dan baik hati, inisial RN, bisa dijadikan role model ibu penyayang untuk putri tunggalnya dan semua hewan binatang piaraanya. Wanita sunda yang soleha ini juga sangat santun dalam segala hal dan tidak pelit yang akrab kami panggil bunda, satu-satunya staf perempuan di divisi kami selain saya.
Bergeser jauh ke sudut 90 derajat arah kiriku, inisial AM, dia ahli dalam komunikasi, apapun bisa dibahasakan dengan indah, pantaslah dia jadi andalan bos dimanapun dan kapanpun dan memiliki peran penting di divis kami. Hal ini yang wajib saya miliki untuk bisa tetap maju dan berkembang disini.
Bergeser ke 90 derajat agak jauh merapat di dinding ada si ID, sang sosok lajang dianggap tajir disni dengan tampilan fashionable nya, dengan gaya khas duduk dengan kaki satu dilipat dikursi karena beliau sering sakit dengan pencernaannya ini sangat lembut dalam hal pelayanan ke corporate client kami. Biarpun saya cewek nampaknya kalo di compare dengan Beliau ini aku masih kalah lembut deh, saking lembutnya YBS biasa lebih suka ngambek daripada saya.
Nah new comers yang baru 6 bulan bergabung di perusahaan kami si AG, si kurus yang ternyata lincah dan bisa adaptasi walau dengan kerasnya kota Makassar ini cukup punya jiwa petualangan melebihi saya, asik jalan bareng sama dia, dia bahkan suka menjelajah pulau pulau sekitar kota Makassar, dia juga gak gaptek jadi banyak belajar dari dia .
Terakhir dalam ruang sendiri, bos ku inisial WA, sang bikers yang hobi touring keliling dan reuini sama teman SD sampai kuliah walau sudah bertahun-tahun masih terbina dengan baik lewat smartphone nya, itu yang saya salut, keramahan dengan orang sekitar sehingga dipandangan sebagai sosok yang hangat juga patut dicontoh.
Tetap merakyat dan tidak sombong, itulah nilai plusnya.
Itulah yang jadi Guru sehari-hari saya di kantor ini sebagai sekolah saya, mungkin anggapalah S2 saya di sini. Tapi kok sudah 5 tahun belum wisuda juga ya he he kan ada pepatah mengatakan "Hidup adalah pembelajaran yang tiada akhir"
So enjoy the whole process :-)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
